BBPVP Medan Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Instruktur Swasta

IMG-20240424-WA0041

Progresnews.info–Direktorat Bina Instruktur dan Tenaga Pelatihan (Bina Intala) Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker) terus  melakukan upaya  meningkatkan kapasitas Instruktur,  tak terkecuali Instruktur Swasta.

Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan , Sumatera Utara yang dikomandoi  oleh Andri Susila ini, sejak tanggal 13 Maret  2024 hingga tanggal 26 April 2024 melaksanakan Metodologi Pelatihan  Peningkatan kapasitas Instruktur Swasta  (Upgrading).

Caroline K.Dewi Selaku Pelaksana Koordinator Peningkatan Kompetensi Instruktur dan Tenaga Pelatihan serta Uji Coba Program Sistem dan Metode Pelatihan Vokasi BBPVP Medan , menjelaskan bahwa saat ini sedang ada Pelatihan untuk  Metodologi level 3 (Upgrading)  bagi instruktur swasta termasuk didalamnya Instruktur Lembaga Pelatihan Kerja Sawasta  (LPKS) dan Instruktur Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK). Pelatihan peningkatan kapasitas instruktur swasta  ini dibuat dalam dua bagian yakni secara online dan offline. Pelatihan  Secara online sudah dimulai  sejak tanggal 13 maret 2024 dan dilanjutkan dengan sesi offline sejak kemarin Selasa,23 April dan  diakhiri dengan  Uji Kompetensi  (UJK) pada Jumat, 26 April 2024.

“untuk kali ini ada 3 (tiga )paket pelatihan  untuk 60 orang , satu paket pelatihan terdiri dari 20 orang berarti 3 paket untuk 60 orang, dan ditahun 2024 ini ditargetkan 13 paket  pelatihan peningkatan kapasitas instruktur ” terang Caroline yang didampingi oleh Ramles T. Simanjuntak ,Selaku Sub Koordinator Program, Perencanaan, Dan Anggaran Dan Keuangan BBPVP Medan saat ditemui  Tim Forwaker  diruang kerjanya, Rabu, 24 April 2024.

Caroline menambahkan bahwa instruktur peserta pelatihan ini berasal dari wilayah sekitar Sumatera  Utara, ada juga yang berasal dari Padang, Aceh kemudian dari Natuna, serta  Jawa Timur. Dalam mengikuti pelatihan ini para peserta  dibagi dalam dua sesi yakni sesi online dan offline. Pada saat  sesi online mereka mengakses materi dari kediaman masing masing, kemudian setelah sesi offline mereka diboardingkan di BBPVP Medan.

Lanjutnya,  waktu pelatihan selama 80 jam pelajaran (jampel) untuk  3 hari di BBPVP ; 8×3 = 24 , jadi 80-24=56 JPnya  online , kemudian 24 JP nya ofline.  Waktu untuk online itu ada asinkronus dimana mereka bisa bertatap muka dan sinkronus merek bisa mengerjakan tugas mandiri, mereka bisa belajar sendiri,  nah, untuk yang sikronus sehari dua JP.

Sambungnya, rata rata instruktur swasta yang dilatih ini sudah mengajar baik di LPKS dan BLKK, dan untuk persyaratan mendaftar disini, kami minta persaratan salah satunya adalah surat penugasan dari pimpinan lembaga masing- masing , jadi sudah atas seijin pimpinan mereka.

Dia juga menjelaskan bahwa kendala yang dihadapi peserta selama  pelatihan ini, khususnya pada saat sesi online yaitu terkait jaringan ataupun kemampuan mereka menggunakan laptop . kami mengajar itu menggunakan e-trainning, ada learning managemen system  ada LMS yang khusus untuk pelatihan yang  kita selenggarakan secara online. Nah, semuanya itu harus masuk ke sistem , kemudian semua soal , semua kuis, semua tugas  harus diupload di sistem, terkadang ada beberapa instruktur yang mungkin karena usianya sudah tua, sehingga mungkin karena mereka belum terbiasa menggunakan teknologi , ada juga salah seorang peserta pelatihan yang tidak membawa laptop saat pelatihan disini, padahal kami sudah menghimbau agar membawa laptop, karena  mereka harus membuat materi  yang akan dilatih dan diajarkan semua menggunakan laptop.

“ jadi kendala yang dihadapi oleh peserta pelatihan adalah literasi Digital,” tutup Caroline.

Sementara itu, ditengah tengah pelatihan  yang diselenggarakan BBPVP Medan , Muhammad Iman Hanafi Peserta Metodologi Instruktur Swasta dari  Lembaga Pelatikan Kerja Swasta (LPKS) yang sedang  melakukan praktek mengajar  menjelaskan bahwa mereka diminta oleh Instruktur untuk mempraktekan cara mengajar peserta.

“jadi sekarang ini sedang mempraktekan metode mengajar sesuai  yang diajarkan oleh instruktur , yakni mulai dari pendahuluan, persepsi, kegiatan inti sampai evaluasi, “terangnya.

Imam juga menjelaskan bahwa hingga saat ini tidak ada kesulitan yang dihadapi oleh para peserta pelatihan, karena ini sudah kami lakukan setiap hari, ini hanya tinggal memberikan penguatan meningat instruktur memberikan wawasan yang lebih kepada peserta pelatihan.

Muhammad Irhason Nawawi dari Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Ar Rohman Kediri, Peserta Pelatihan Metodologi Instruktur Swasta menjelaskan bahwa  mereka ketika mengajar membutuhkan metodologi resmi , maka kami diusulkan untuk ikut pelatihan metodologi ini, mengingat bidang kejuruan di BLKK yakni kejuruan  Desain Komunikasi Visual.

Lanjutnya , mereka sudah dua hari mengikuti pelatihan metodologi instruktur swasta, yang dia dapatkan yakni bagaimana cara membuat materi perencanaan, bagaimana cara membuat soal soal yang akan diberikan kepada siswa yang akan kami ajar ditempat pelatihan kami.

Herlina Allagan salah seorang Instruktur di BBPVP Medan mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini adalah Hybrid, yakni ada yang online dan offline. Jadi, mereka dibekali dulu dari online di daerah masing-masing  kemudian baru offline . Jadi offline nya itu selama 5 (lima) hari  termasuk sertifikasi. Setelah pelatikan mereka akan mengikuti uji kompetensi , setelah itu mereka akan mendapatkan dua sertifikat yakni satu dari BBPVP Medan , dan satu lagi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi(BNSP).

“Diakuinya, selama mengajar dirinya tidak mengalami kendala mengingat silabus serta modul modul yang diajarkan sudah sesuai dengan program pelatihan (Proglat), “ujarnya.

(TU)

 

 

 

 

Silahkan di ShareTweet about this on TwitterShare on Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *