LTSA P2PMI Cirebon: Taiwan dan Hongkong Masih Jadi Primadona

20230823_141834

Progresnews.info–suasana dikantor Layanan Terpadu Satu Atap ( LTSA) Pekerja Migran Indonesia  ( P2PMI) Kabupaten Cirebon terlihat begitu ramai pada Rabu, 23 Agustus 2023 siang.

Tampak petugas sibuk melayani Calon Pekerja Migran Indonesia ( CPMI) di loket loket yang tersedia.

Menurut Danial El Amin, Pengantar Kerja Ahli Madya, Disnakertrans Cirebon, pelayanan dibuka pada pukul 08.00-15.00 WIB, selama 22 hari kerja. CPMI dilayani oleh tujuh orang Tenaga Kerja Kontrak ( TKK) yang selalu siap melayani kebutuhan CPMI mulai dari seleksi , wawancara hingga verifikasi.

Adapun loket loket yang disediakan yakni Ducapil, Disnakertrans, BPJS Ketenagakerjaan, MRC , hingga perbankan.

Danial menambahkan bahwa gedung yang tadinya GoR bulutangkis direnovasi sedemikian rupa hingga menjadi LSTA yang merupakan bantuan Kementerian Ketenagakerjaan Dalam hal ini Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK) pada tahun 2019 dan baru dapat digunakan pada tahun 2020.

Lanjutnya , dalam sehari pihaknya mampu melayani 30 CPMI, jika dikalikan dalam 22 hari kerja , rata rata mampu melayani sekitar 600 CPMI dalam sebulan.

20230823_143653

(Keterangan foto : Pengantar Kerja Ahli Madya, Danial El Amin( kanan)

Dia juga menjelaskan jumlah Pekerja Migran Indonesia Kabupaten Cirebon sesuai pendaftaran pada tahun 2022 yang teregristrasi hingga menyentuh 9000 lebih dan sudah ditempatkan mencapai 7000. Keadaan tersebut mendekati normal, namun bagi Danial dengan semakin banyak PMI ke luar negeri diartikan peluang kerja di Indonesia belum bisa memberikan kesempatan terhadap masyarakat Kabupaten Cirebon.

Lanjutnya, kebanyakan penempatan dengan tujuan Taiwan, Hongkong, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, dan Brunei. ( Asia Pasifik)

” Taiwan dan Hongkong masih menjadi primadona negara tujuan penempatan dengan prosentasi 60 persen dengan gaji 7 juta per bulan” , terangnya.

Menurutnya Kabupaten Cirebon merupakan kabupaten ketiga terbesar dalam penempatan PMI di luar negeri. MRC terintegrasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan, Pemerintah Kabupaten Cirebon, Program Safe and Fair ILO-UN Women, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cirebon dan Women Crisis Center Mawar Balqis.

“MRC ini telah diresmikan Juni 2021 lalu oleh Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah” , ujarnya.

MRC baru ada di empat lokasi di Indonesia yakni ; Tulung Agung , Blitar, Lampung Timur dan Kabupaten Cirebon sendiri.

Sambungnya, MRC sendiri melayani konseling, pengaduan yang dihadapi PMI.

20230823_160733

( Keterangan foto : CPMI setelah ikut Operasional Pra Pemberangkatan)

 

Selain LTSA PMI, dilokasi berdekatan juga terdapat ruangan Operasional Pra Pemberangkatan ( OPP). Ruang kelas tersebut mampu menampung 50 CPMI dan kegiatan tersebut berlangsung dua kali dalam seminggu.

Terkait Skema Penempatan Satu Kanal ( SPSK) yang sedang diuji coba Pemerintah tujuan Timur Tengah, Danial menjelaskan bahwa pada tanggal 28 Agustus mendatang baru akan ada sosialisasi di Cirebon. ( Tu)

Silahkan di ShareTweet about this on TwitterShare on Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *