BLK Samarinda Siapkan SDM bagi Ibu Kota Negara Baru

IMG-20200118-WA0014
Progresnews.Info—Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah melakukan kunjungan kerja ke  Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda, di kota Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (18/1/2020).
Menaker Ida berkeliling meninjau ruang (workshop) simulator alat berat, workshop operator wheel loader, workshop las, mekanik alat berat dan dialog dengan 14 perwakilan BLK Komunitas (BLKK) se-Kalimantan di aula asrama BLK Samarinda.
Menaker Ida menjelaskan BLK dan BLKK merupakan sarana strategis untuk melahirkan SDM yang kompeten jelang lahirnya ibu kota negara (IKN)  baru dan menyambut bonus demografi di Kalimantan Timur.
“Penyiapan SDM yang baik di ibu kota negara baru harus diimbangi dengan pengelolaan BLK dan  BLKK secara baik. Kemnaker akan terus membantu dan melakukan pendampingan kepada BLK dan  BLKK,” kata Menaker Ida.
Menaker Ida meminta agar BLK dan BLKK membangun relasi dan kemitraan untuk menyiapkan SDM , termasuk memenuhi  kebutuhan  tenaga kerja di ibu kota baru nanti.
“Jangan berhenti memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk tingkatkan kompetensi mereka. Fasilitasi sudah kami berikan. Selebihnya di tangan bapak ibu-lah BLKK efektif memberikan peningkatan kompetensi SDM kita. Siaap ya Bapak Ibu?, ” kata Menaker
“Siaaaap, ” jawab serentak perwakilan BLKK dan pegawai BLK Samarinda.
“Saya yakin dan percaya bapak ibu akan siap menjadi garda terdepan di komunitas masing-masing, membantu meningkatkan kompetensinya, ” lanjut Menaker.
Sementara Hasyim Asyari, Perwakilan BLKK dari Pondok Pesantren (Ponpes) Binaul Muhajirin, kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim,  mengusulkan agar ada penambahan delapan BLKK di PPU untuk menyiapkan SDM menjelang IKN baru.
“Kami yakin bantuan pelatihan dan pengelolaan BLKK, akan bisa bersaing kompetensinya dengan BLKK lain, ” katanya.
Hal senada dikatakan Sujarwanto, perwakilan BLKK dari Ponpes Hidayatullah, kabupaten Pulang Pisau, Kalteng. Sujarwanto menyebut ada empat BLKK Kemnaker dengan kejuruan Teknogi Informasi (TI); Menjahit; dan Las 3, Dengan wilayah yang luas dan jarak antar penduduk yang jauh, dia juga meminta ada tambahan BLKK di wilayahnya.
“Jarak Pulang Pisau ke Sampit itu 500km, kasihan masyarakat Sampit yang mau belajar tak terjangkau. Kami minta di Sampit, Pangkalan Bun dan Sukamara juga dibuat BLKK, ” katanya.
Sedangkan Kepala BLK Samarinda Andri Susilo menjelaskan rencana target Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) UPTP BLK Samarinda Tahun 2020 untuk BLK Komunitas 768 orang; Mobile Training Unit (352); Institusional Boarding (336); Institusional Non Boarding (560) dan PFLK (64). Total arget PBK sebesar 4.432 orang.
Andri Susilo berharap kedatangan Menaker ke  dan meninjau langsung kondisi SDM, sarana maupun fasilitas yang ada di BLK Samarinda, memberikan dukungan penuh terhadap peningkatan SDM dalam hal jumlah maupun kapasitasnya.
“Tentunya dukungan anggaran untuk meningkatkan fasilitas pelatihan yang ada khususnya alat berat. Karena di Kalimantan, khususnya Kaltim dikenal dengan daerah tambang dan perkebunan yang kegiatan operasinya  banyak mengoperasikan alat berat, ” ujar Andri. (Tu)
Silahkan di ShareTweet about this on TwitterShare on Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *